Oleh: sunartoefendi | April 4, 2015

BERPANCASILA SEPENUH HATI

20150404_081341[1]

“Sungguh negeri ini adalah penggalan sorga.
sorga seakan pernah bocor,
dan mencipratkan kekayaan dan keindahannya
dan cipratan keindahan itu bernama Indonesia Raya” [1]

Penggalan puisi diatas memberikan gambaran bahwa sejatinya Indonesia adalah negara kaya nan indah. Tak salah jika banyak julukan-julukan kondang disabetkan pada negeri yang berjajar indah dari Sabang sampai Merauke, semisal Zamrud Katulistiwa, Nusantara, Megabiodiversitas, dan sebagainya. Ternyata bukan hanya memiliki keelokan fisik dan kekayaan alam. Tapi juga memiliki kandungan sejarah, kekuatan nilai, dan gagasan-gagasan orisinal.

Di bumi tempat kita berpijak ini juga terletak warisan ideologi yang menjadi alat perekat, yaitu Pancasila. Pancasila adalah kekayaaan paling berharga yang tidak dimiliki oleh bangsa lain selain Indonesia. Tetapi memang selalu terjadi, seperti pepatah mengatakan bahwa hanya ikan mahluk terakhir yang menyadari betapa pentingnya air laut. Baca Selengkapnya..

Oleh: sunartoefendi | Maret 27, 2015

KARENA “POLITIK” ADALAH KONSUMSI HARI INI

Kata “politik” saya beri tanda petik karena cakupan makna dari kata politik yang begitu luas dan penuh dinamika. Politik yang saya maksud disini sebatas pada pemerintah berikut kebijakannya; like atau dislike.

Perlu saya tegaskan di awal bahwa ‘coretan’ ini hanya sebatas respon dari berbagai pertanyaan dan “sindiran-sindiran halus” beberapa kawan dan kerabat saya. Kerap saya mendapat berbagai macam pertanyaan dan sindiran terkait dengan kinerja Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Hal ini wajar karena saya adalah pendukung mantan orang nomor satu di Solo dan DKI Jakarta ini pada saat pilpres kemarin, Baca Selengkapnya..

Oleh: sunartoefendi | Juni 1, 2014

SECANGKIR INSPIRASI DARI ‘EXPLOSION FIA UB 2013’

Tulisan ini merupakan salah satu bagian dari catatan perjalananku, disini aku dapat mengerti arti sebuah perjuangan, kerja keras, pengorbanan, kesabaran, dan sebuah asa yang tinggi, dan satu hal lagi, tentang janji-janji Tuhan. “Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang baik dan yang paling besar pahalanya.” (Al-Muzzammil: 20), “Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.” (Al-Baqarah: 197), “Siapa saja yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Al-Zalzalah: 7), “Dan orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridlaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut: 69). “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (surat : Al-Maidah Ayat : 9). Demikian beberapa janji dan ‘legitimasi’ Tuhan bagi mereka yang ingin bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu.

*** Baca Selengkapnya..

Sebentar lagi Indonesia akan membuka lembaran baru 2014, namun sebelum menginjakkan kaki di 2014 alangkah lebih baikknya jika kita sama-sama melihat dan mengingat-ingat kembali wajah Indonesia sepanjang 2013. Anggap saja tulisan ini sebagai “dongen ringan” sambil menunggu detik-detik terbitnya 2014, seperti dongeng sebelum tidur. Sepanjang 2013 ada berbagai macam kisah yang menyelimuti negeri ini, lebih-lebih kisah itu banyak ditorehkan oleh para petinggi-petinggi negeri dan para publik figur. Bukan cerita tentang “Demi Tuhan”nya Arya Wiguna vs Eyang Subur, atau kicauan-kicauan Farhat Abbas yang mengundang banyak kecaman, apalagi “kontrovesi hati”nya Vicky Prasetyo. Tapi cerita ini tentang sakit hatinya  Dewi Themis dan menangisnya Indonesia. Baca Selengkapnya..

Oleh: sunartoefendi | Desember 27, 2013

Edisi 17 September 2013 di UNESA

UMM1

UMM2

Abstract
Japan and China are two powerful countries in the Asia Pacific region both economically or militarily. However, the last few years the tension between the two countries heats up due to a struggle Senkaku/Diaoyu islands. This paper describes the flow of the dispute between China and Japan in the struggle for the Senkaku/Daioyu island and agreements that have been reached in efforts to resolve the case as well as the prediction of settlement

Keywords: International Dispute, Senkaku/Daioyu, China-Japan

Latar Belakang
Jepang dan China merupakan dua negara berkekuatan besar secara ekonomi ataupun militer di kawasan Asia Pasifik. Namun, hubungan bilateral antara kedua negara tersebut sering mengalami ketegangan yang salah satunya disebabkan oleh konflik teritorial yang berada di Laut China Timur, yaitu Kepulauan Senkaku/Diaoyu. Pulau Senkaku adalah sekelompok pulau tak berpenghuni yang dipersengketakan yang saat ini bawah administrasi Jepang, tetapi juga diklaim oleh Republik Rakyat Cina sebagai bagian dari Kecamatan Toucheng, Kabupaten Yilan, Taiwan. Kepulauan ini terletak sekitar 120 mil laut sebelah timur laut Taiwan, 200 mil laut di sebelah barat daya Okinawa dan 200 mil laut sebelah timur dari pantai terdekat Cina daratan.[1]

Perselisihan mengenai kepemilikan Kepulauan Senkaku di Laut China Selatan telah berkembang seangat lama, yaitu sejak tahun 1969. Amerika Serikat telah mengklaim kepemilikan atas kepulauan itu setelah mengalahkan Jepang pada Perang Dunia II, dan terus mempertahankannya hingga Traktat Pengembalian Senkaku tahun 1971 dan menyerahkan kuasa ke Jepang, setahun setelahnya. China telah lama mempermasalahkan keabsahan traktat tersebut, mengklaim bahwa mereka memiliki hak terhadap kepulauan tersebut sampai Jepang mengambil wilayah tersebut pada tahun 1895. Kepulauan ini sebelumnya merupakan kerajaan bebas. Baca Selengkapnya..

Oleh: sunartoefendi | Desember 25, 2013

Edisi 20 Oktober 2013 di Explosion FIA UB

UMM

Finalis dan Panitia Explosion UB 2013

Oleh: Sunarto Efendi, Laila Alfinur Hasana
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Ringkasan

Keberadaan suporter merupakan suatu yang sangat vital bagi klub sepak bola karena suporter merupakan pilar penyanggah kebesaran klub. Akan tetapi fenomena yang terjadi terhadap para Suporter sepak bola di Indonesia justru sangat memprihatinkan, over fanatisme atau fanatik yang berlebihan terhadap klub kebanggaannya sering mengarah pada perbuatan anarki. Banyak kerusuhan dan tindakan-tindakan kriminal yang terjadi akibat over fanatisme tersebut, bahkan sampai ada yang memakan korban jiwa.Hal tersebut bila di terus – menerus di biarkan akan menimbulkan rasisme antar klub sepak bola. Untuk itu diperlukan solusi untuk mengatasinya.

Peran media masa sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah dengan menanamkan nilai-nilai multikultural diantara para supporter. Maka salah satu upaya tersebut adalah mempersuasi mereka dengan media yang paling efektif, yaitu Peace poster. Peace poster merupakan poster perdamaian yang berisi pesan-pesan serta ajakan damai bagi para suporter sepak bola, sehingga nantinya mampu membangun karakter multikultural diantara mereka dan tidak ada lagi kerusuhan ataupun bentrok yang timbul akibat ulah para suporter sepak bola. Ada beberapa kelebihan Peace Poster, yaitu memiliki nilai dramatik yang tinggi sehingga mampu secara cepat mepersuasi yang melihatnya, simpel, praktis, dan yang paling penting adalah selama ini jarang terdapat poster-poster perdamaian di kalangan suporter sepak bola khususnya di daerah yang memiliki tensi permusuhan yang tinggi seperti Surabaya dan Malang atau Jakarta dengan Bandung, tapi malah sebaliknya yang ada hanya kata-kata serta umpatan mencela satu sama lain.

Oleh: Sunarto Efendi, Laila Alfinur Hasana, Diyah Fatwati Arifah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Ringkasan

World Class Civic University adalah dambaan setiap universitas di Indonesia. Kampus yang bertaraf internasional merupakan kampus yang memiliki beberapa keunggulan seperti seperti keunggulan riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui publikasi internasional, keunggulan dalam kebebasan akademik kegairahan intelektual, keunggulan manajemen dan governance, keunggulan dalam tenaga pengajar yang berkualifikasi tinggi dan terbaik di bidangnya, dan keunggulan dalam kerja sama internasional baik dalam program akademis. Namun sejauh ini tidak adanya sebuah fasilitas yang menunjang kearifan lokal dalam kampus. Padahal sebagai agen dalam pengembangan budaya dan pencerahan peradaban, perguruan tinggi mesti hadir sebagai simbol budaya kemajuan dan peradaban tinggi (Ghafur, 2009:7). Seharusnya perguruan tinggi mampu menggandeng kearifan lokal dan kebudayaan bersama menuju World Class University, artinya terwujudnya universitas bertaraf internasional tidak meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal yang berkembang di masyarakat, sanggup melestarikan dan merangkul nilai-nilai tersebut dalam globalisasi pendidikan.

Karya tulis ini menawarkan solusi alternatifnya yaitu pembentukan Indonesian Center (IC) sebagai solusi menuju World Class University berbasis kearifan lokal. IC merupakan miniatur Indonesia dalam sebuah ruangan, yaitu ruangan khusus di salah satu pojok perpustakaan yang berisi segala informasi dan bentuk-bentuk budaya-budaya bangsa dan nilai-nilai kearifan lokal, dalam penerapannya IC juga sebagai jembatan dalam menerapkan tri dharma perguruan tinggi khususnya di bidang pengabdian masyarakat. Metode yang digunakan pada KTI ini adalah metode deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dibutuhkan kerja sama antar civitas academika agar terwujudnya IC sesuai dengan fungsi dan maknanya.

Oleh : Diyah Fatwati Arifah, Laila Alfinur Hasana, Sunarto Efendi.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Ringkasan:

Birokrasi merupakan tata kerja pemerintahan yang bersifat hierarki, agar tujuan negara bisa tercapai secara efektif dan efisien. Sebagai upaya perwujudan birokrasi yang efektif dan efisien, pemerintah telah mengatur hal ini dalam UU. No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Namun pada kenyataanya, sistem birokrasi di Indonesia masih belum mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat. Birokrasi yang seharusnya dapat melayani publik dengan baik demi tercapainya tujuan bersama, menjadi suatu hal yang belum terlaksana secara maksimal. Hal ini diperkuat oleh hasil survey yang dilakukan oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC) pada tahun 2010. Survei tersebut menyimpulkan bahwa, Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara yang memiliki sistem birokrasi terburuk di Asia (Nedwika, Tempo.co, akses 18 September 2013). Baca Selengkapnya..

Older Posts »

Kategori